JAKARTA, infoaktualnews.com – Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq SH bersama Wakil Ketua Nanang Nasiruddin SAP M.M.Inov melakukan konsultasi ke Direktorat Prasarana Strategis Kementrian PUPR RI di Jakarta, (8/5) dalam rangka membangun komunikasi dan koordinasi pengembangan dan pembangunan Sport Center di Kawasan Samota Sumbawa Besar Provinsi NTB.
Hadir pula mendampingi Sekretaris DPRD Ir A Yani, Tim Ahli DPRD Rombongan diterima oleh Nurdien Aji, ST., M.SE Ketua Tim Wilayah II C Direktorat Prasarana Strategis, Direktorat Jenderal Cipta Karya bersama jajaran di Lantai I Aula Direktorat Prasarana Strategis.
Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Abdul Rafiq menyampaikan rombongan dari Kabupaten Sumbawa hadir untuk menjalin silaturahmi dan Kordinasi terkait dengan hajat pemerintah daerah kabupaten Sumbawa membangun Sport Center di Kawasan Samota Sumbawa.
“Kami datang sebagai wujud menjaga kemitraan dengan eksekutif dalam membangun Daerah khususnya kali ini di bidang prasarana olahraga. Proposal udah disampaikan pada bulan September lalu ke Kemenpora dengan ditembuskan kepada Kementerian PUPR. Inilah yang ingin kami koordinasikan progres dari usulan,” kata Rafiq akrab disapa politisi PDIP ini.
Atas hal ini, Nurdien menanggapi bahwa Surat dari DPRD Kabupaten Sumbawa telah diterima yang ditujukan langsung kepada Dirjen Cipta Karya, sementara disposisi dari Menteri PUPR belum ada.
“Kami permakluman bahwa pak Dirjen belum bisa menerima langsung kedatangan Ketua DPRD karena tugas luar Daerah. Kami diberikan amanah untuk menerima. Kami sebagai ketua Tim II C bersama dengan jajaran akan memberikan informasi terkait program yang diusulkan,” ungkapnya.
Sebelumnya adanya Asian Games di Indonesia, pada intinya Kementerian PUPR tidak bertugas menangani prasarana olahraga dari kemenpora terang dia.
Lanjut dikatakan Nurdien, semenjak persiapan Asian games memang kami ditugaskan oleh bapak Presiden untuk membantu Kemenpora menyiapkan Prasarana Asian games dan kemudian berikutnya ada penugasan-penugasan khusus. Sebab sebut dia, jika ada event internasional Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk kegiatan olahraga. Pihaknya juga berapa kali membantu pembangunan prasarana seperti Piala dunia lomba balap sampan, juga PON Papua dan sekarang PON Sumut Aceh, terangnya.
“Jadi, pada dasarnya kami tugasnya melakukan apa yang diperintahkan Bapak Menteri biasanya melalui penugasan,” kata Nurdien.
Dan terkait dengan gedung olahraga ini, mengerjakan apa yang menjadi rekomendasi dari sektor kementerian teknis seperti kemenpora, Kemdikbud, Kemendag dan sebagainya. terkait dengan persiapan PON 2028 levelnya adalah Pemprov dirinya menyarankan untuk disampaikan juga kepada Pemprov oleh Pemerintah Kabupaten. tuturnya.
“Meskipun demikian silakan Bapak mengusulkan surat resmi permohonan kepada Menteri PUPR yang suratnya ditujukan kepada kemenpora. Dan Kemenpora memberikan rekomendasi kepada PUPR. Karena ini merupakan penugasan khusus pada dasarnya kami membantu kemenpora,” pintanya.
Diakunya bahwa Kementerian Teknis Lah yang lebih tahu kebutuhan prasarana pembangunan, seperti olahraga maka cabang olahraga apa yang akan dibangun atau dikerjakan sehingga sangat membutuhkan rekomendasi kemenpora. Kalau membutuhkan bantuan pembangunan prasarana olahraga, Direktorat Prasarana Strategis Dirjen Cipta Karya membutuhkan surat resmi dari Kemenpora. ungkap Nurdien.
Dia menekankan agar pemerintah daerah menyiapkan DED-nya (detail Engineering Design, red) yang akan sangat membantu di dalam pelaksanaan pembangunan tersebut.
“Silakan bersurat ke Kemenpora nanti ditembuskan ke PUPR, karena PUPR hanya menerima mandat untuk mengerjakan fisik. Kami hanya membantu saja dan tidak hanya sarana olahraga tapi juga ada sekolah madrasah dan Pasar oleh Kementerian Perdagangan,” imbuhnya.
Untuk diketahui, bahwa beberapa kegiatan pembangunan yang telah dikerjakan di Kabupaten Sumbawa dari Tahun 2021-2023 dengan sistem Paket Gabungan maupun tersendiri yakni Rehabilitasi sarana pendidikan SDN Buin Rare Kecamatan Plampang, Dengan nilai kontrak Rp. 2,889 Milyar, MTSN 4 Kab Sumbawa dengan nilai kontrak Rp 2,612 Milyar, MAN 2 Sumbawa dengan nilai kontrak Rp 5,28 Milyar dan MIN 4 Kab Sumbawa dengan nilai kontrak Rp 4,917 Milyar. bebernya.
Menurutnya, PUPR mendapat masukkan rekomendasi lokasi dari Kementerian Pendidikan dengan program rehabilitasi dan renovasi prasarana pendidikan. PUPR mengerjakannya, membantu dari sektor teknis. Sementara untuk bidang olahraga yang memungkinkan adalah cabor unggulan karena buktinya sudah ada saat pelaksanaan PON di Papua dan di Sumatera Utara sebagai tuan rumah.
“Untuk mendapatkan perintah dari pak Menteri ini juga membutuhkan komunikasi yang intensif. Untuk mengerjakan fisik prasarana gedung olahraga PON juga membutuhkan waktu yang lama sehingga membutuhkan kerjasama semua pihak. Alangkah baiknya kalau memang mengusulkan membuat perencanaan dan DED,” tandasnya
Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Abdul Rafiq menyampaikan gayung bersambut kedatangannya ke kementrian juga langsung membawa proposal usulan dan master plan-nya.
“Kami datang hari ini menyampaikan master plan pengembangan pembangunan Samota dalam bentuk hardcopy dan softcopy untuk persiapan PON XXIi NTB – NTT Tahun 2028 karena Sumbawa diusulkan sebagai salah satu tuan rumah untuk beberapa cabor yang di plot setelah dikunjungi oleh KONI pusat,” kata Rafiq
Ada tiga cabang yaitu beladiri panahan dan kano ungkap Rafiq, Saat ini pihaknya belum bergerak sama sekali dalam pembangunan prasarana, sementara surat kepada Kemenpora sudah kami berikan baik Proposal, Master plan dan DEDnya. Dan hari ini juga akan serahkan fotocopy proposal lengkap dengan master plan dalam bentuk hardcopy maupun softcopy.
Dilanjutkan dengan penyerahan proposal dan Master plan pengembangan Kawasan Samota oleh ketua DPRD kepada Ketua Tim II C Direktorat Prasarana Strategis Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI. (IA)